Perbedaan UML dan DFD

DFD (Data Flow Diagram)
DFD itu a graphical representation of the “flow” of data through an information system(sebuah representasi grafis dari “flow”/”aliran” data dalam sebuah sistem informasi) itu kata o’om wiki.
Gampangnya gini ….DFD itu adalah metode analisis sistem informasi sebelum UML yang masih menerapkan analisis secara terstruktur. DFD, seperti pengertiannya diatas …representasi grafis dari “aliran” data…..jadi lebih menitik beratkan pada bagaimana data itu berjalan dari satu entity ke entity berikutnya.

DFD

Dalam analysis sistem menggunakan DFD, si analyser itu akan menganalisis apa aja kegiatan – kegiatan utama dalam sistem itu sendiri. Contoh sistem rental VCD, maka yang akan di cari duluan itu :

  • Pendaftaran Anggota
  • Pencatatan VCD
  • Transaksi

Setelah mencari tahu apa aja kegiatan utama di rental VCD itu terus di buat detil dari setiap kegiatan :
Pendaftaran anggota :

  • Isi biodata
  • Bikin kartu anggota
  • Perpanjangan kartu anggota
  • Pencatatan VCD
  • Pembelian VCD baru
  • Pencatatan VCD rusak
  • Transaksi
  • Peminjaman
  • Pengembalian
  • Denda
  • Perpanjangan.

UML (Unified Modeling Language)
Menurut Wiki UML itu standardized general purpose modeling language in the field of software engineering ( bahasa permodelan terstandarisasi dalam hal software engineering) UML merupakan metode analisis yang lebih baru dari DFD dan menurut sebagian orang lebih efektif karena dia Object Oriented Analysis. UML yang di dapuk sebagai Object Oriented Analysis ini lebih menitik beratkan analysisnya di sisi pengguna atau actor/orang – orang di luar sistem yang terlibat dengan sistem.
Apa UML mutlak di perlukan ? jawabnya bisa iya …. Bisa nggak.
Iya, untuk orang yang mau ngembangin software skala menengah sampai besar, yang udah nyangkut hajat hidup orang banyak, yang software itu -nantinya- melibatkan ber-orang – orang di luar sistem.
Nggak,
kalo software yang dibuat itu hanya software kecil – kecilan, nggak lucu juga kali kalo kita bikin software kalkulator mesti pake usecase segala.-_-
kalo (untuk sebagian orang) udah tertanam DFD poreper (just like my teacher’s friend yang DFD holic kalo bisa dibilang).
Kalo dalam analysis DFD kita perlu mencari tahu topic umumnya atau kegiatan – kegiatan utama dari sistem itu, maka UML akan menganalisis object – object yang melakukan kegiatan tersebut (terlibat dalam kegiatan tersebut). Contoh dalam kasus rental VCD :
VCD

  • Anggota
  • Petugas

nah dari situ bisa di analisis kegiatan dari masing – masing actor. seperti :
1. VCD, kalo VCD bisa :

  • dipinjam
  • di kembalikan
  • di perpanjang masa pinjamnya
  • di kelompokkan

2. Anggota, bisa melakukan kegiatan

  • meminjam VCD
  • mengembalikan VCD
  • memperpanjang masa pinjam
  • mendaftar sebagai anggota

3. Petugas, petugas itu kerjanya :

  • memperpanjang masa aktif keanggotaan
  • membuat kartu anggota
  • mendata VCD
  • beli VCD buat rental


Dalam UML yang analysis nya di dasarkan pada pendekatan object yang di lakukan adalah menganalisa apa saja yang dilakukan oleh actor dalam kesehariannya dengan sistem yang ada.

Comments